"Potrain adalah foto yang berusaha membawa orang mengamati foto tersebut dapat berempati dengan keadaan jiwa individu yang dijadikan sebagai objek atau subjek foto. Foto Potrtrait merupakan foto yang menggunakan bagian wajah seseorang sebagai objek fotonya. Meskipun begitu foto portrait bukanlah sekedar foto yang secara fisik menangkan wajah seseorang sebagai objek foto yang dipertimbangkan karena segi artistiknya. Foto Portrait adalah jendela bagi suasanan jiwa yang ada didalam individu yang dijadikan sebagai subjek foto"
Setelah
pada posting sebelumnya yang berjudul Aturan fotografi portrait Pada
kali ini akan disampaikan beberapa tips untuk melakukan foto portrait
agar lebih berkualitas berikut tips nya.
Untuk
mendapatkan foto yang sesuai dengan definisi tersebut, ada beberapa langkah
yang harus kita lakukan agar mendapatkan hasil foto yang maksimal.
Langkah-langkah berikut ini bisa menjadi panduan singkat:
1. Memotret
portrait khususnya untuk foto personal, tidak semudah seperti memotret para
model. Perbedaannya, kalau model, tata gerak tubuh, pose, geasture, mimik wajah
atau ekspresi, mereka lebih mapan atau sudah berpengalaman tanpa harus kita
arahkan. Nah, di luar seorang model atau para narsiskus sekalipun, untuk foto
portrait, hal yang pertama harus dilakukan adalah pendekatan kepada yang akan
kita foto.
Orang yang
biasa narsis sekalipun akan mendadak berubah mood-nya ketika kita akan
memotretnya dan mengeluarkan kamera DSLR yang kita punya. Akan ada rasa minder,
malu, grogi bahkan kehilangan ekspresi ketika harus mulai berpose.Oleh karena
itu, pendakatan diri menjadi sebuah keharusan dan sangat penting.
2. Melanjutkan
soal pendekatan. Pendekatan yang sifatnya perkenalan atau komunikasi awal
sangat penting karena akan berfungsi sebagai langkah wajib adanya kedekatan
antara fotografer dengan yang akan di foto. Setelah merasa cukup kenal, langkah
selanjutnya adalah mengkomunikasikan kebutuhan masing-masing pihak.
Tanyakan apa
yang diinginkan oleh orang yang mau di foto (model)?
Mau membuat foto yang menampilkan dirinya seperti apa? Jika tidak ada gambaran,
sebagai fotografer, usulkanlah kepadanya sesuatu konsep yang terbaik. Setelah
dari pihak talent menyampaikan kebutuhannya, baru kemudian pihak fotografer
yang harus menyampaikan idenya. Sampaikan, nanti selama pemotretakan, saya akan
begini, saya akan begitu. Sampaikan ke talent “dari keinginan Mas atau Mbak
tadi, baiknya berarti pemotretannya cara begini, posenya kayak gini, bla bla
bla…”
Intinya,
gunakan sebaik mungkin proses awal ini sebagai langkah awal agar terbangun
kedekatan yang baik, sama-sama enak, nyaman, tidak ada rasa tertekan, tidak
canggung, dan supaya menghindari miss komunikasi antara fotografer dan yang
akan di foto.
3. Setelah
proses pendekatan & komunikasi awal. Langkah selanjutnya adalah prepare for take a photo’s! Dalam
proses ini, dibutuhkan persiapan seperti pemilihan wardrobe yang sesuai tema,
make-up sesuai karakter yang mau di foto (talent), setting lighting yang tepat,
pemilihan spot yang menarik dan mendukung lokasi, serta lain-lain sesuai
kebutuhan.
Sebenarnya
pada proses ini sebaiknya sudah dibicarakan sebelum berangkat ke lokasi. Proses
ini hanya memastikan bahwa semua sudah sesuai pada perencanaan awal. Jika situasi
& kondisi memaksa adanya perubahan, cepat & sigaplah mengantisipasinya.
Prioritas
bikin foto portrait: level
tertinggi adalah ekspresi yang harus tepat, lalu gestur/pose yang pas, kemudian
pengaturan pencahayaan, baru harmoni dengan background yang ada di lokasi (kata
Arbain Rambey). Nah, soal bening & ketajaman itu soal kebiasaan &
pengalaman tangan yang tak mudah goyang didukung lensa dan kamera yang memadai
pastinya. Soal tone, itu selera masing-masing saja.
Modal utama
memotret manusia adalah fotografernya harus percaya diri. Bangun komunikasi
dengan yang akan kita potret sebaik mungkin. Kalau model atau orang yang kita
potret hidungnya pesek, jangan dibilang mancung. Tapi pujilah bagian lain,
misalnya rambutnya yang bagus, matanya yang indah, kulitnya yang halus, dan
lain sebagainya.
Sumber http://blog.poetrafoto.com
0 comments:
Post a Comment